Sekilas dari dalam Kaca mobil (perjalanan ke Tg.lesung)

(Minggu, 8 November 2009)

Tujuan dari perjalanan kali ini adalah pantai Tg. Lesung yang ada di barat provinsi banten. Aku dan teman mencoba untuk mengunjungi pantai yang belum se-famous kuta ataupun senggigi yang ada di pulau dewata itu. Untuk mencapai tempat ini, kami memakai rute serang-pandeglang-Tg. Lesung. Dari kota Serang, perjalanan memakan waktu hampir 2 jam lebih. Tidak terlalu lama karena wilayah yang ada di provinsi Banten ini memberikan suguhan pemandangan kota-kota yang sedang berkembang. Serang dan pandeglang.

Anda tidak akan menemukan Mall ataupun pusat perbelanjaan modern, paling hanya mart – mart saja yang tersebar di sepanjang jalan. Kami pun melewati beberapa rumah makan besar, yang menyuguhkan arena memancing. Terkadang di beberapa spot tertentu geliat perekonomian kota serang dan pandeglang mulai terlihat akan adanya ruko – ruko kecil yang menyuguhkan berbagai usaha kecil dan menengah. Pasar tradisional yang padat dan jalur kendaraan yang cukup berliku menambah atribut ke dua kota ini. Pemandangan selanjutnya adalah sawah, bukit, pepohonan rindang dan rumah penduduk yang jauh satu sama lain yang cukup mendominasi ke dua kota ini. Ditambah sengatan matahari yang cukup membuat daerah tersebut tergolong daerah yang bercuaca panas.

Kami juga melewati kantor pusat pemerintahan propinsi banten dan cukup takjub dengan tempat tersebut. walaupun kami hanya melihat dari jendela mobil, kantor tersebut seperti kiblat, membuat sorot mata kami tertuju pada tempat itu. Bangunan – bangunan yang tersebar di area itu didominasi oleh warna putih, sangat bersahaja dan memperlihatkan bahwa bangunan tersebut baru dibangun. Dan di tengah area itu ada masjid yang cukup megah dan kontras dengan bangunan sekitar yang bernuansa putih. Masjid itu dibalut warna emas dan tembaga menjadikan masjid tersebut sangat mencolok. Sayangnya kami tidak sempat mampir untuk menikmati sejenak core area dari pemerintahan provinsi Banten.

Papan penunjuk arah tentang Tg. Lesung pun dapat ditemukan dengan mudah ketika kami sudah memasuki kota pandeglang. Panorama kota pandeglang pun tidak terlalu berbeda dengan kota Serang. Namun ketika sudah memasuki wilayah Tg. Lesung kami disuguhkan panorama pesisir yang sangat bersahaja. Tambak – tambak yang di pasang oleh penduduk setempat tersebar di beberapa titik. Penduduk pesisir yang giat mencari nafkah pun sibuk dengan kesibukan mereka. Mencari udang dengan tampah, menjemur ikan, menjaring ikan dan pekerjaan masyarakat pesisir lainnya. Pemandangan masyarakat pesisir tersebut membuat aku mengucap syukur akan alam Indonesia yang berlimpah. Dan membuat aku haru akan semangat hidup mereka yang gigih dan sederhana.